Kamis, 18 Juni 2009


RUSLI ZAINAL SANG VISIONER

RUSLI ZAINAL SANG VISIONER, itulah sebuah kata yang dirangkai dalam sebuah kalimat yang jika dibaca dan dipahami seperti seorang Pendekar yang telah memenangkan sebuah peperangan. Julukan yang diberikan kepadanya karena memang pantas diberikan berkat usaha kerasnya mampu membawa propinsi Riau menjadi Terdpan.
Gubernur yang mempunyai visi kedepan yang berpotensi mensejahterakan rakyanya Tokoh Propinsi riau yang berasal dari kalangan petani telah menjadi pejabat di daerahnya. Coba kita baca sekilas historinya sang visioner, Rusli Zainal Sang Visioner.

julukangubernurariau

RUSLI ZAINAL SANG VISIONER

History Bang Rusli

Duduk Sebagai Anggota DPOD, Dipercaya Wakili Bupati se-Indonesia

Sosok HM Rusli Zainal jelas sudah tak asing lagi di Bumi Lancang Kuning ini. Bahkan, untuk Indonesia pun begitu. Namanya mulai menggeliat, ketika seluruh bupati yang ada di Indonesia mempercayakan Rusli Zainal sebagai wakil mereka untuk duduk di Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD). Jadi tidak salah masyarakat memberi gelar sang Visioner, Rusli Zainal Sang Visioner, Begitu kalimat masyarakatnya yang menanjak maju.
Rusli Zainal sang visioner merupakan pemuda yang ulet sejak muda, Tokoh yang satu ini terkenal pekerja keras, tekun dan ulet. Tidak salah juga jika saat ini masyarakat Riau memberikan kepercayaan ke padanya untuk memimpin Propinsi riau sampai tahun 2014.
Rusli Zainal sang visioner mampu membagun riau dengan mensejajarkan dengan propinsi propinsi terkemuka, salah satu kreatifitasnya membagun sebuah situs untuk menyebarluaskan informasi seputar riau. Bahkan memberikan arahan ke seluruh jajarannya untuk terus tanpa henti untuk berkarya sampai-sampai humas propinsi riau sendiri menjalankan tugasnya dengan sebaik baiknya.

Selasa, 10 Februari 2009

MaknaKepemimpinan


Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau pun jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.

Oleh ARIBOWO PRIJOSAKSONO

Hal ini dikatakan dengan lugas oleh seorang jenderal dari Angkatan Udara Amerika Serikat:

”I don’t think you have to be
wearing stars on your shoulders or a title to be a leader. Anybody who wants to raise his hand can be a leader any time.”
—General Ronal Fogleman, US Air Force—

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).
Ketika pada suatu hari filsuf besar Cina, Lao Tsu, ditanya oleh muridnya tentang siapakah pemimpin yang sejati, maka dia menjawab:
As for the best leaders, the people do not notice their existence.
The next best, the people honour
And praise.
The next, the people fear, And the next the people hate.
When the best leader’s work is done, The people say, ‘we did it ourselves’.

Justru seringkali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer.
Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble).
Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis, menjadi negara yang demokratis dan merdeka.
Saya menyaksikan sendiri dalam sebuah acara talk show TV yang dipandu oleh presenter terkenal Oprah Winfrey, bagaimana Nelson Mandela menceritakan bahwa selama penderitaan 27 tahun dalam penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam dirinya. Dia mengalami perubahan karakter dan memperoleh kedamaian dalam dirinya. Sehingga dia menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selama bertahun-tahun.
Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.

Karakter Seorang Pemimpin Sejati
Setiap kita memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin. Dalam tulisan ini saya memperkenalkan sebuah jenis kepemimpinan yang saya sebut dengan Q Leader. Kepemimpinan Q dalam hal ini memiliki empat makna. Pertama, Q berarti kecerdasan atau intelligence (seperti dalam IQ – Kecerdasan Intelektual, EQ – Kecerdasan Emosional, dan SQ – Kecerdasan Spiritual). Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ—EQ—SQ yang cukup tinggi. Kedua, Q Leader berarti kepemimpinan yang memiliki quality, baik dari aspek visioner maupun aspek manajerial.
Ketiga, Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki qi (dibaca ‘chi’ – bahasa Mandarin yang berarti energi kehidupan). Makna Q keempat adalah seperti yang dipopulerkan oleh KH Abdullah Gymnastiar sebagai qolbu atau inner self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang sungguh-sungguh mengenali dirinya (qolbu-nya) dan dapat mengelola dan mengendalikannya (self management atau qolbu management).
Menjadi seorang pemimpin Q berarti menjadi seorang pemimpin yang selalu belajar dan bertumbuh senantiasa untuk mencapai tingkat atau kadar Q (intelligence – quality – qi — qolbu) yang lebih tinggi dalam upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun pencapaian makna kehidupan setiap pribadi seorang pemimpin.
Untuk menutup tulisan ini, saya merangkum kepemimpinan Q dalam tiga aspek penting dan saya singkat menjadi 3C , yaitu:
1. Perubahan karakter dari dalam diri (character change)
2. Visi yang jelas (clear vision)
3. Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence)
Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa bertumbuh, belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan intrapersonal, kemampuan teknis, pengetahuan, dll) maupun dalam hubungannya dengan orang lain (pengembangan kemampuan interpersonal dan metoda kepemimpinan).
Seperti yang dikatakan oleh John Maxwell: ”The only way that I can keep leading is to keep growing. The day I stop growing, somebody else takes the leadership baton. That is the way it always it.” Satu-satunya cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa bertumbuh. Ketika saya berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tersebut.


Senin, 05 Januari 2009

Roy

Kisah Roy Suryo kalau diikuti emang seperti nonton serial Sinetron mengasikkan dan menjengkelkan, seperti melihat tokoh antagonis yang bikin gemes penonton-nya. Tapi ini bukan cerita Sinetron ini adalah kenyataan yang melibatkan dunia maya dan dunia nyata. Kisah ini diawali dari pengesahan UU ITE dan di-deface nya situs depkominfo dan situs partai Golkar oleh hacker , yang oleh Roy Suryo di tambahi embel-embel blogger.

Berikut berita yang saya kutip dari www.indocommit.com :

Blogger Hambat Masyarakat Akses Internet

Komunitas blogger dinilai sebagai penghambat masyarakat untuk mengakses dunia maya karena ulahnya yang meresahkan publik.

Hal tersebut dikatakan pakar telematika Roy Suryo kepada Indocommit.com belum lama ini. Seperti telah diberitakan, Roy mensinyalir blogger sebagai pembobol situs Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) dan Partai Golkar pada pekan lalu.

“Coba dilakukan survei kepada masyarakat mengenai peran blogger। Saya bisa pastikan publik sekarang ketakutan buka internet karena sikap sebagian blogger, seperti Enda Nasution yang nyeleneh,tuturnya

Menurutnya, blogger tidak memberikan kontribusi terhadap perkembangan teknologi informasi komunikasi (ICT) di tanah air. Endad Cs menolak diajak menyumbangkan ide dalam penyusunan undang-undang informasi dan transaksi elektronik (ITE) sebelum undang-undang tersebut disahkan DPR, paparnya.

Sebelumnya, Enda menganggap Roy tidak bisa membedakan antara hacker dengan blogger yang membobol situs Depkominfo dan Partai Golkar. Pakar telematika itu menilai blogger belum bisa menciptakan citra positif terhadap publik.

Ada Maling Teriak Maling?
Komunitas blogger diduga kuat sebagai pelaku pembobol dua situs milik Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) dan Partai Golkar belum lama ini.

Demikian penjelasan pakar telematika Roy Suryo saat dihubungi Indocommit।com pada pekan lalu. Mana ada maling teriak maling?sergahnya. Menurutnya, blogger di Indonesia beda dengan blogger di luar negeri.

Dia mengemukakan, blogger di tanah air dikotori sejumlah oknum blogger yang terkesan merusak citra blogger dalam negeri. Contoh blogger yang bagus banyak, antara lain blogger yang sebelumnya menjadi wartawan,ujarnya.

Namun, lanjutnya, ada juga blogger yang negatif, seperti Enda Nasution. Roy menuding kemungkinan besar Enda Cs berada dibalik सेरंगन terhadap situs Depkominfo dan Partai Golkar.

Tapi, pakar telematika itu menolak memastikan waktu pengungkapan pelaku pembobol dua situs tersebut. Pelakunya akan terbukti. Biar waktu yang akan membuktikan,ujarnya diplomatis.

Roy mengatakan, siapa pun pelaku serangan terhadap dua situs akan terjerat hukum। “Karena mereka telah merusak situs pemerintah. Siapa pun pelakunya, telah melakukan tindakan bodoh menyikapi disahkannya undang-undang informasi dan transaksi elektronik (ITE),ucapnya.


Air Susu Dibalas Air Tuba
Tindakan serangan terhadap situs Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) yang diduga dilakukan komunitas blogger di tanah air dianggap sebagai tindakan mengelabui pemerintah.

Hal tersebut dijelaskan pakar telematika Roy Suryo saat dihubungi Indocommit.com baru-baru ini. Menurutnya, blogger tidak melakukan take and give terhadap pemerintah, padahal mereka telah diberikan Hari Blogger Nasional.

Seperti telah diberitakan, pada 27 September tahun lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menetapkan setiap 27 September diperingati sebagai Hari Blogger Nasional.

“Namun, sekarang air susu dibalas air tuba। Blogger malah menyerang situs Depkominfo sebagai reaksi tidak puasnya mereka terhadap undang-undang informasi dan transaksi elektronik (ITE) yang belum lama ini disahkan DPR,tuturnya.


Menurutnya, blogger tidak menghargai pemerintah mengingat mereka telah diberikan Hari Blogger Nasional. Roy mengatakan, bisa saja pemerintah merevisi hari untuk blogger itu।


Yang Berhak Tentukan Nama adalah Polisi

Komunitas blogger Indonesia menilai pakar telematika Roy Suryo tidak berhak melangkahi penyidikan polisi mengenai siapa pelaku pembobol situs Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) dan Partai Golkar belum lama ini.

Demikian penjelasan salah satu blogger tanah air Enda Nasution ketika menghubungi Indocommit.com pada hari ini (31/3). Founder GoblogMedia.com itu mengemukakan, apa dasar Roy menuduh namanya sebagai ‘biang kerok’ pembobol dua situs tersebut.

Yang berhak menentukan nama pelaku adalah polisi. Kalau pun Roy menyebut nama, mengapa nama itu tidak di-share ke polisi,katanya setengah bertanya.

Enda mengungkapkan, pihaknya kini tengah memelajari secara serius tuduhan pakar telematika itu yang dilayangkan kepada dirinya mengenai pelaku serangan terhadap situs Depkominfo dan Partai Golkar।


Kami merencanakan menuntut Roy dengan empat pasal KUHP, yakni pasal 310, 311, 318, dan 319,Ujarnya.

Nah si Roy sudah mulai keder setelah mau dituntut….

Tanggapan Terhadap Berita Roy Suryo dengan Komunitas Blogger

Setelah berita mengenai Roy Suryo dengan komunitas blogger ada di Indocommit.com pada Senin (31/3), ternyata dampaknya tidak seperti yang Indocommit.com perkirakan.
Kemudian, pada hari itu juga, tercipta komunikasi antara Indocommit.com dengan Roy Suryo serta komunitas blogger Enda Cs.Dalam pesan singkat (SMS) Roy Suryo yang diterima Indocommit.com tadi malam, Roy Suryo mengatakan bahwa berita tersebut tidak secara utuh seperti yang dia maksudkan.
Menurutnya, dia tidak secara langsung menuding komunitas blogger yang diwakili Enda Cs, yang melakukan serangan terhadap situs Departemen Komunikasi dan Informatika dan Partai Golkar.
Indocommit
.com akan mewawancarai Roy Suryo secara langsung untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif pada Rabu (2/4).

Kita nantikan kisah selanjutnya.. apakah berakhir dengan Roy dipenjara? ataukah berakhir dengan Roy minta maaf kepada blogger Indonesia? ataukah masih bersambung menjadi Kisah si Roy

;;

Template by:
Free Blog Templates